HARIANINDONESIA.COM – Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto beberapa kali menyebut istilah “pengkhianatan” yang menurutnya tidak ditujukan ke PKB.
Prabowo Subianto menegaskan dia tidak masalah jika dia dibohongi dan dikhianati.
“Boleh Prabowo dibohongi, boleh Prabowo dikhianati, asal jangan Prabowo bohong dan berkhianat,” kata Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto menambahkan pada akhirnya rakyat yang akan memberikan keputusan dalam memilih pemimpinnya ke depan.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Serahkan Golden Visa Pertama kepada Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
PSSI Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak Karena Sejalan dengan Rencana Sepak Bola Tahun 2045
Prabowo Subianto Doakan Timnas Indonesia Menang Tanding Lawan Timnas Korsel di Piala Asia 2024
“Rakyat akan melihat. Rakyat akan menilai. Rakyat yang akan memberi ‘vonis’ paling utama.”
Baca artikel lainnya di sini: Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Tanggapi Kabar PKB Merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan
“Sejarah mencatat siapa yang ada di atas jalan yang benar, siapa yang berkhianat kepada bangsa dan negara,” kata Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto menanggapi bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan merupakan bagian dari proses demokrasi.
Baca Juga:
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpendapat bahwa pada akhirnya rakyat sebagai pemilih yang akan menilai dan memilih pemimpinnya untuk lima tahun ke depan saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Demokrasi adalah suatu proses diskusi, bertemu, kadang-kadang berpisah, ya. Santai saja. Kita berbuat yang baik untuk rakyat, rakyat yang menilai.”
“Rakyat menilai setiap perbuatan, setiap ucapan, dan rakyat tidak bodoh. Rakyat tidak bisa dibohongi. Semuanya kami serahkan kepada rakyat,” kata Prabowo Subianto
Prabowo Subianto menyampaikan hal itu usai Deklarasi Partai Gelora Indonesia Mendukung Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden RI 2024-2029 di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023.***