HARIANINDONESIA.COM – Hasil survei terbaru dari Politika Research & Consulting (PRC) pada September menunjukkan bahwa Erick Thohir menempati elektabilitas tertinggi.
Sebagai calon wakil presiden (cawapres), disusul Ridwan Kamil di urutan kedua, kemudian Muhaimin Iskandar di urutan ketiga.
“Dengan simulasi tujuh nama, menarik adalah nama Erick Thohir dan Ridwan Kamil itu unggul di dalam margin of error dengan Muhaimin Iskandar,” kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo
Rio Prayogo menyampaikan hal itu dalam rilis survei “Peta Politik Jawa Timur Pasca-Deklarasi AMIN”, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Politika Research & Consulting, di Jakarta, Minggu, 17 September 2023.
Baca Juga:
Penyanyi Yura Yunita Ungkap Perasaannya Saat Menyanyi di Kemenangan Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Dalam simulasi tujuh nama elektabilitas cawapres, Erick Thohir meraih elektabilitas sebesar 16,8 persen, lalu Ridwan Kamil sebesar 16,4 persen, dan Muhaimin Iskandar sebesar 15,4 persen.
Baca artikel lainnya di sini: Persilakan Relawan Pendukung Panaskan Mesin Politik, Inilah Momen Presiden Jokowi Sebut Nama Erick Thohir
Elektabilitas cawapres berikutnya secara berturut-turut, yakni Sandiaga Uno (12,6 persen), Gibran Rakabuming Raka (10,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (10 persen).
Kemudian Airlangga Hartarto (1,2 persen). Adapun sebanyak 16,8 persen responden menjawab tidak tahu/tidak menjawab.
Baca Juga:
Prabowo Ucapkan Terima Kasih Tim Nasional Luar Biasa Usai Sukses Bobol Pertahanan Arab Saudi
Sebanyak 2.811 Personel Gabungan Lakukan Pengamanan dalam Tanding Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi
Rio Prayogo menilai meski Muhaimin Iskandar menempati posisi elektabilitas ketiga, menurutnya figur Ketua Umum PKB itu dipilih menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan karena faktor pendukung lainnya.
“Paling tidak dari data ini menunjukkan bukan karena variabel elektabilitas personalnya, tapi karena partai PKB-nya, Jawa Timur-nya, dan mungkin juga yang pasti adalah Nahdlatul Ulama-nya,” kata Rio Prayogo.
Survei yang dilakukan pada 7 – 12 September 2023 itu dilakukan dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Pengambilan sampel dilakukan terhadap 1.200 responden melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error sekitar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***