HARIANINDONESIA.COM – Indonesia tidak memiliki perwakilan di Niger, tetapi pemerintah Indonesia memiliki KBRI Abuja di Nigeria, yang wilayah akreditasinya meliputi Niger.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah menghubungi para WNI yang bekerja di negara Afrika Barat tersebut.
Kemlu memastikan kondisi negara Indonesia (WNI) di Niger, di tengah kudeta yang dilancarkan militer terhadap pemerintah terpilih negara itu.
Demikian disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum IndonesiaKemlu RI, Judha Nugraha, melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca Juga:
Penetapan Tersangka Disebut Dilakukan Secara Sewenang-wenang, Tom Lembong Resmi Ajukan Praperadilan
Zulhas Kumpulkan Kementerian dan Badan di Bawah Kemenko Bidang Pangan, Bahas Swasembada 2028
Sebagai Kndaraan Resmi Kenegaraan, Prabowo Ingin Gunakan Mobil Buatan Indonesia Maung Garuda
Baca artikel lainnya di sini: Tersangka Kasus Penistaan Agama Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Langsung Ditahan
Sebelumnya, awal pekan ini tentara Niger yang menamakan diri Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara (CNSP) mengumumkan kudeta melalui televisi.
Peristiwa terjadi, tidak lama setelah CNSP menahan Presiden Mohamed Bazoum di kediamannya.
Mereka menyebut situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk sebagai alasan melancarkan kudeta.
Baca Juga:
Komentar Selebgram dan Pebisnis Medina Zein Usai Dirinya Bebas dari Lapas Perempuan Pondok Bambu
7 Kementerian Koordinator Kabinet Merah Putih Bawahi Kementerian dan Istansi, Ini Daftar Lengkapnya
Suarakan Perdamaian dan Persatuan Negara Berkembang, Menlu Sugiono ke KTT BRICS Plus di Rusia
Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada 1960.
Junta militer yang merebut kekuasaan di Niger pekan lalu menuduh Prancis merencanakan serangan untuk membebaskan Presiden Bazoum yang ditahan dan mengembalikan pemerintah yang digulingkan.
Di lain pihak, Prancis membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa pemerintah Prancis hanya hanya berupaya melindungi warga negara dan kepentingannya di Niger.
Uni Afrika, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan negara-negara lain termasuk Prancis telah mengutuk tindakan junta yang menggulingkan pemerintah terpilih Niger.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Gerak Cepat Langsung Umumkan Kabinet, Pengamat: Betulan Gaspol Kerja
Daftar Lengkap Menteri dan Pimpinan Lembaga, Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kabinet Merah Putih
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan kondisi tiga warga negara Indonesia (WNI) di Niger aman.
“Ada tiga WNI yang bekerja di daerah Taaoua, mereka sudah dihubungi KBRI dan dipastikan kondisinya aman,” ujar Judha Nugraha.
Selain ketiga WNI tersebut, KBRI juga mencatat satu WNI bekerja di Ibu Kota Niamey.
Tetapi pada saat kudeta berlangsung sejak 26 Juli 2023 lalu dia sedang mengambil cuti dan pulang ke Indonesia.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“KBRI Abuja bersama konsul kehormatan kita di Niger akan terus memantau situasi di sana,” tutur Judha Nugraha, sebagaimana dikutip Infopublik.id.***